Thursday, September 13, 2007

Seorang teman wanita, mantan teman kantor di gcc yg kebetulan udah resign lebih dulu ketimbang gua, ngirim sms :

Sudah saatnya diganti ; vertigo dengan masjid, pink lady dengan kurma, black lable dengan air zam-zam, dj table dengan mimbar, dance floor dengan sejadah ... mohon maaf lahir batin

Well ... berhubung gua bukan anak dugem, gua nebak2 bahwa vertigo adalah tempat dugem, pink lady adalah ecstacy, dan black lable adalah merk minuman beralkohol. niatnya sebenernya bagus nulis seperti itu, ntah emang dia beneran yg nulis ato dia juga nyomot dari sms orang yg dikirim ke dia. cuma pikiran iseng gua mulai muncul, apakah keberadaan masjid, kurma, air zam-zam, mimbar & sajadah itu hanya muncul di bulan ramadan sebulan penuh ini saja, atau utk seterusnya ?

Atau masjid, kurma, air zam-zam, mimbar dan sajadah hanya muncul di bulan ramadhan tok saja, dan ketika ramadan berakhir, maka kembali pula lah yg namanya vertigo, pink lady, black lable, dj table & dance floor ... hehehe. it's not of my business actually, berhubung yg namanya anak dugem kalo emang ditodong dgn hal2 seperti maka mereka biasanya akan ngelak bahwa ini bukan urusan gua, urusan pribadi masing2 dgn Tuhan, bahwa tiap orang punya pilihannya sendiri2 dgn konsekwensi sendiri2, bahwa orang dewasa punya jalannya sendiri2, dan mungkin masih banyak lagi.

Gua sendiri belakangan menyadari bahwa gua bukan sosok yg religius, gua cuma berusaha menjalankan ibadah sebaik2nya tapi masih jauh dari sempurna. jadi gua ga mau nge-judge apa2 thd orang laen, cuma yg namanya dakwah, terutama thd sesama kaum muslimin, memang harus dan perlu, dgn cara2 yg baik tentunya. karna kalo kita terus membiarkan terjadinya berbagai macam hal yg tidak baik di depan mata kita, maka kita memang termasuk makhluk yg merugi.

Dan sambutlah datangnya gempa di bengkulu dan padang. bisa jadi itu karna bencana alam biasa, bisa juga itu merupakan peringatan dari Allah bahwa kita sbg manusia memang harus banyak belajar, bahwa bencana alam adalah pertanda manusia yg makin rusak akhlak-nya di muka bumi, bumi pemberian Allah SWT. Dan setelah membaca pernyataan gua ini, apakah gua menjadi orang yg terlihat sok agamais ? atau memang pada dasarnya kita yg tidak mau membuka hati dan menerima fakta yg sesungguhnya, bahwa kita memang berlumur dosa, dan kita telah menyepelekan dosa-2 tsb dgn menjadikannya sbg kebiasaan sehari2, melalui justifikasi.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home